LISTRIK
DINAMIS
Almira Nabila (5991)
, Friska Yuanita P. (6000), Khannah Suryaningtyas (6003), Ridho Cahyo K. (5980),
Yusuf Sholeh E. (5949)
Guru
Pembimbing: Drs. M. Yasin Kholifudin, M. Pd
Tanggal
Percobaan: 12/12/2012
Fisika Kelas XII IPA
Laboratorium Fisika Dasar SMA
Negeri 2 Kebumen
Abstrak
Pada tanggal 12 Desember 2012 kami melakukan
percobaan Listrik Dinamis dengan tujuan untuk menentukan besarnya beda potensial serta
hambatan yang terjadi pada rangkaian seri, paralel, campuran. Metode yang kami
gunakan terlebih dulu yaitu membuat rangkaian yang benar sesuai dengan teori
kemudian dihubungkan dengan power suply. Pada saat rangkaian seri besar beda
potensial masing-masing lampu berbeda serta nyala lampu redup. Sebaliknya jika
pada rangkaian paralel besar beda potensial masing-masing lampu sama serta
nyala lampu terang. Sedangkan pada rangkaian campuran yang terdiri dari
rangkaian seri dan rangkaian paralel besar beda potensial masing-masing
rangkaian berbeda serta nyala lampu
masing-masing rangkaian juga berbeda.
Kata Kunci: Beda potensial, arus, hambatan,
rangkaian seri, rangkaian paralel, rangkaian campuran
Studi tentang listrik dibagi menjadi
dua: listrik dinamis dan listrik statis. Listrik dinamis mempelajari tentang
muatan-muatan listrik bergerak, yang menyebabkan munculnya arus listrik.
Sedangkan listrik statis mempelajari tentang muatan listrik yang diam. Dalam
laporan ini kita akan membahas percobaan kistrik dinamis.
Pada kehidupan sehari-hari kita dapat menerapkan
percobaan ini pada lampu pijar. Ada tiga rangkaian dalam percobaan ini yaitu
rangkaian seri, rangkaian paralel, dan rangkaian campuran. Namun, biasanya yang
digunakan dalam rumah-rumah adalah rangkaian parallel. Karena pada rangkaian
pararel jika salah satu komponen rusak atau gagal komponen-komponen lain dalam
rangkaian masih tetap bekerja. [3] Marthen Kanginan
Arus listrik
adalah aliran muatan-muatan listrik yang melalui suatu penghantar.Dalam suatu
rangkaian listrik, dapat terjadi arus listrik jika terdapat beda potensial
listrik (beda tegangan listrik). Semakin banyak muatan listrik yang
mengalir tiap satuan waktudikatakan semakin besar (kuat) arus listriknya. Arah
arus listrik dalam suatu rangkaianlistrik yaitu dari potensial tinggi ke
potensial rendah. Laporan ini hanya membahas
tentang listrik dinamis. Listrik dinamis adalah suatu rangkaian dimana hambatan
berbanding terbalik dengan arus, dan besar hambatan sebanding dengan beda
potensial.
Hal-hal yang berkaitan dengan listrik dinamis adalah
sebagai berikut:
1.
Hambatan (R)
Hambatan listrik adalah perbandingan antara
tegangan listrik dari suatu komponen elektronik (misalnya resistor) dengan arus
listrik yang melewatinya. Hambatan listrik dapat dirumuskan sebagai berikut:
R = V/I
2. Arus (I)
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang
mengalir tiap satuan waktu. Muatan listrik bisa mengalir melalui kabel atau
penghantar listrik lainnya.
I = Q/T
3.
Tegangan
Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah
perbedaan potensi listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dinyatakan
dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi potensial sebuah medan listrik
untuk menyebabkan aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik. Tergantung
pada perbedaan potensi listrik satu tegangan listrik dapat dikatakan sebagai
ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi.
V= I .R
4.
Beda
Potensial (V)
Perbedaan
besaran scalar dalam volt antara dua polar yang berbeda muatan elektron
(listrik). Dengan adanya perbedaan muatan electron ini menimbulkan kuat-arus
listrik. [3] Marthen Kanginan
3.
Metodologi-Langkah KerJA
Alat
dan bahan yang digunakan adalah beberapa alat untuk percobaan ini yaitu power
suply, amperemeter, papan rangkaian dan lampu.
4.
Hasil dan Analisis
Jenis
Rangkaian
|
Sumber
Tegangan (V) Volt
|
(i)
mA
|
Beda
Potensial V (volt)
|
Hambatan
R (ohm)
|
Indikator
Lampu
|
||||
L1
|
L2
|
L3
|
L1
|
L2
|
L3
|
||||
Seri
|
3V
|
0.04
|
1.5
|
1
|
0.5
|
37.5
|
25
|
12.5
|
redup
sekali
|
Paralel
|
3V
|
0.06
|
3
|
3
|
3
|
50
|
50
|
50
|
redup
|
Campuran
|
3V
|
redup
|
|||||||
Seri
|
0.06
|
2
|
1
|
1
|
33.3
|
17
|
16.667
|
||
Paralel
|
0.06
|
3
|
3
|
3
|
50
|
50
|
50
|
Jenis
Rangkaian
|
Sumber
Tegangan (V) Volt
|
(i)
mA
|
Beda
Potensial V (volt)
|
Hambatan
R (ohm)
|
Indikator
Lampu
|
||||
L1
|
L2
|
L3
|
L1
|
L2
|
L3
|
||||
Seri
|
6V
|
0.04
|
3
|
2
|
1
|
75
|
50
|
25
|
redup
|
Paralel
|
6V
|
0.08
|
6
|
6
|
6
|
75
|
75
|
75
|
terang
|
Campuran
|
6V
|
terang
|
|||||||
Seri
|
0.18
|
3
|
2
|
2
|
16.7
|
11
|
11.111
|
||
Paralel
|
0.08
|
6
|
6
|
6
|
75
|
75
|
75
|
Jenis Rangkaian
|
Sumber Tegangan (V) Volt
|
(i) mA
|
Beda Potensial V (volt)
|
Hambatan R (ohm)
|
Indikator Lampu
|
||||
L1
|
L2
|
L3
|
L1
|
L2
|
L3
|
||||
Seri
|
9V
|
0.06
|
4
|
3
|
2
|
66.7
|
50
|
33.333
|
terang
|
Paralel
|
9V
|
0.12
|
9
|
9
|
9
|
75
|
75
|
75
|
terang sekali
|
Campuran
|
9V
|
terang
|
|||||||
Seri
|
0.1
|
5
|
3
|
3
|
50
|
30
|
30
|
||
Paralel
|
0.1
|
9
|
9
|
9
|
90
|
90
|
90
|
5.
Analisis
Dalam percobaan yang telah kami lakukan diperoleh hasil
bahwa masing-masing rangkaian mempunyai beda potensial, hambatan, arus, dan
sumber tegangan. Berdasarkan data hasil pengamatan dan perhitungan hasil pada
rangkaian seri dengan digunakan tegangan 3 volt dan kuat arus yang mengalir
0,04 mA rata-rata menghasilkan hambatan sebesar 25 ohm. Pada rangkaian ini
nyala lampu redup sekali. Jika rangkaiagan
paralel dengan digunakan tegangan 3 volt dan kuat arus 0,06 mA rata-rata
menghasilkan hambatan sebesar 50 ohm,serta nyala lampu redup. Sedangkan pada
rangkaian campuran dengan digunakan tegangan 3 volt dan kuat arus 0,06
rata-rata menghasilkan hambatan sebesar 36,1 ohm, serta nyala lampu redup.
Pada rangkaian seri dengan digunakan tegangan 6 volt dan
kuat arus 0,04 mA rata-rata menghasilkan hambatan sebesar 50 ohm, serta nyala
lampu redup. Jika rangkaian paralel dengan digunakan tegangan 6 volt dan kuat
arus 0,08 mA rata-rata menghasilkan hambatan sebesar 75 ohm, serta nyala lampu
terang. Sedangkan pada rangkaian campuran dengan digunakan tegangan 6 volt dan
kuat arus 0,13 mA rata-rata menghasilkan hambatan sebesar 43,9 ohm, serta nyala
lampu terang.
Pada rangkaian seri dengan digunakan tegangan 9 volt dan
kuat arus 0,06 mA rata-rata menghasilkan hambatan sebesar 50,011 ohm, serta
nyala lampu terang. Jika rangkaian paralel dengan digunakan tegangan 9 volt dan
kuat arus 0,12 mA rata-rata menghasilkan hambatan sebesar 75 ohm, serta nyala
lampu terang sekali. Sedangkan pada rangkaian campuran dengan digunakan
tegangan 9 volt dan kuat arus 0,1 mA rata-rata menghasilkan hambatan sebesar 63,3
ohm, serta nyala lampu terang.
6.
Kesimpun
Beda potensial dan hambatan dipengaruhi oleh :
1. Jenis rangkaian, yaitu:
a. Rangkaian seri
Beda potensial (V) : kecil, V1≠ V2≠ V3
Hambatan (R) : kecil
Lampu : nyala
redup
b. Rangkaian paralel
Beda potensial : besar, V1=V2=V3
Hambatan : besar
Lampu : nyala
terang
c. Rangkaian campuran
2. Besar sumber tegangan
Daftar Pustaka
[1]
M. Yasin Kholifudin, Panduan Praktikum Fisika Dasar, SMA
Negeri 2 Kebumen, 2010
[2]
Jackstar
H. S., Panduan Penulisan Laporan, Jacks
Publishing, Bandung, 2008.
[3] Marthen Kanginan, Fisika Untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta, 2007.
http://www.slideshare.net/snmpsimamora/bedapotensial-dan-kuatarus,
28-12-2012, 12.35.
6. LAMPIRAN
a.
Seri
b.
Paralel
c.
Campuran